Judul: Penelitian Makam Datu Insad
Oleh: Mulyadi
Institut Agama Islam Negeri Anatasari Banjarmasin
Fakultas: Ushuluddin
Jurusan: Perbandingan Agama
Angkatan: 2010
BAB I
PENDAHULUAN
Makam keramat adalah makam yang dipercayai sebagian banyak masyarakat dapat
mengabulkan hajadnya. Biasanya makam keramat adalah makam seorang tokoh
pada zaman dahulu seperti waliyullah, dan sebagainya.
Didalam
makalah ini saja mencoba untuk memberikan contoh daripada sebagia
banyak makam yang ada disekeliling kita, disini saya mencoba untuk
memberikan gambaran terhadap makam waliyullah yang ada di desa
Sambangan, kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, tepatnya di Rt/Rw.
03/02.
Disana
masyarakat mempercayai bahwa makam itu dapat mengabulkan hajad mereka,
dengan itu banyak masyarakat yang datang untuk bejiarah ke makam Beliau,
dari yang berkeluarga, sampai pada para pemuda-pemudanya, dari yang
miskin sampai ke orang kaya, adalagi, seperti pedagang, petani, bahkan
dari pelajar dasar sampai perguruan tinggi, sering berjiarah kemakam
beliau untuk berhajad, seperti para pelajar yang
apabila lulus ujian, maka mereka akan datang lagi unttuk berjiarah
kemakam itu. Ada juga para pedagang yang meminta syarat dagang agar
dagangannya laku, dan sebagainya.
Terkadang
banyak masyarakat yang sering sekali berjiarah kemakam keramat itu,
karena mereka merasa hajad-hajad mereka dikabulkan, dan dengan berjiarah
kembali mereka menghaturkan rasa syukur mereka, kebiasaan mereka dengan
membacakan yaasin, maupun memberikan kembang dimakam beliau.
Dapat
kita ambil pelajaran bahwa kita dengan berjiarah kemakam waliyullah
dengan mengambil syafaat makam tersebut, do’a kita akan lebih mudah
diqobulkan, karena do’a waliyullah lebih mudah diterima oleh Allah Swt.
BAB II
PENBAHASAN
A. Pengertian makam keramat
Makam
keramat adalah makam yang dianggap masyarakat keramat atau bertuah,
yang biasanya dijadikan orang untuk berhajad atau sebagai prantara do’a
mereka. Dan juga sebagai tawashul daripada do’a, Karena kita sebagai
orang awam merasa segala do’a tidak mudah terqobul.
Dengan bertawashul kepada makam keramat itu, beliau akan memintakan do’a kepada Allah. Kita simpulkan saja dikalau waliyullah yang memintakan, pasti Allah akan qabulkan.
B. Asal Mula Makam Datu Insad (Datu Samada)
Makam
ini berada di daerah Kalimantan Selatan, yang tepatnya di desa
Sambangan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, Rt 03/ Rw 02.
Menurut
penjaga makam dan juga warga masyarakat tersebut, bahwa pada awalnya
makam berada dipojok kampung, tepatnya diseberang sungai didesa tersebut
yang sulit dijangkau oleh para penjiarah pada waktu itu, makam itu sulit dijangkau karena penyeberangan kemakam tersebut dengan menggunakan perahu yang kecil[1],
karena ketidak adaan jembatan pada waktu itu, walaupun sungai tersebut
tidak begitu jauh jaraknya dengan makam, yang diperkirakan sekitar 10
sampai 15 meter, dan medan yang harus dilalui oleh para penjiarah untuk
sampai kemakam tersebut sangat mengkhawatirkan . Namun dengan
kekeramatan beliau, makam atau itu pindah sendiri ketempat yang lebih
mudah dikunjungi oleh para penjiarah.[2]
Sesungguhnya nama Datu Insad itu adalah Datu Samada,
tetapi para masyarakat memanggilnya Datu Insad, di desa itu makam datu
insad tidak sendirian bermukim disana, melainkan ditemani oleh murid
beliau yang bernama datu Mastanian atau juga dipanggil Datu Samadi.
Alkisah,
mengapa datu Mastanian itu menjadi murid Datu Insad?, sebelum menjadi
murid datu insad, datu mastanian itu berusaha menguji si datu insad,
karena beliau merasa meliliki ilmu lebih tinggi dari datu insad, Beliau
menguji dengan sebuah permainan yang cukup sederhana, yaitu dengan
permainan petak umpet, dan dalam giliran pertama sembunyi adalah datu
mastanian, kemudian datu insad dengan waktu yang singkat, beliau
menemukannya, dan selanjutnya giliran datu insad yang bersembunyi,
kenapa pada saat itu datu mastanian tidak menemukannya, dan ternyata
datu insad bersembunyi didalam mulutnya datu mastanian, pada saat mulut
datu mastanian itu terbuka. pada saat itu datu mastanian mengakui bahwa
ilmu daripada datu insad itu lebih tinggi daripadanya, sejak itulah datu
mastanian mengaku ingin berguru kepadanya. Beliau berjanji kemanapun
datu insad pergi beliau akan selalu mendampinginya, yang hingga akhirnya
datu insad bermukim disebuah desa, yaitu desa Sambangan yang sudah
diceritakan diatas, dengan itulah didesa itu ada dua makam tersebut.
Mungkin itu salah satu dari kekeramatan beliau yang kita ketahui.
Tidak
heran apabila banyak orang yang berjiarah kemakam beliau, dari
plosok-plosok desa sampai perkotaan sudah banyak mengetahui. Tatkala
orang yang dari jauh-jauh itu pernah bermimpi dengan datu insad, dan
kemudian menjiarahinya, setelah bejiarah, mereka menceritakannya kepada
orang lain, dengan itulah cerita makam beliau menyebar.
C. Benda-Benda Bertuah yang Ada Di Makam Datu Insad
a. Cincin Datu
Cincin
ini dibuat daripada kain kuning dengan mata cincinnya batu dari makam
beliau, yang dibuat oleh penjaga makam tersebut, yang sebelumnya
dibacakan oleh penjaga, yang tentunya akan dikembalikan kembali apabila
meminjamnya. Diyakini masyarakat bahwa cincin itu sebagai sarat dagang
atau penjaga diri agar tidak dijahati orang. Dan
juga cincin itu biasanya kalau orang yang berhajad sengaja dibawa,
apabila hajadnya qabul, maka cincin tersebut akan dikembalikan lagi.
b. Air Datu
Air ini adalah air yang dimalamkan beberapa hari dimakam Beliau, kebiasaan orang dari satu minggu
sampai berbulan-bulan meletakkan air tersebut, yang dipercayai semakin
lama kita meninggalkan air itu, semakin hebat khasiatnya. Biasanya orang
menggunakan air itu untuk sarat dagang, dimandikan, diminum, dan juga
hanya untuk mengambil syafaat beliau. Konon katanya air itu sebagai
pengasihan orang, agar orang enggan berbuat jahat kepada kita.
c. Sungai Datu
Sungai ini adalah sungai yang mana bekas penyeberangan kemakam beliau, dimana juga tempat buaya-buaya peliharaan beliau[3], yang biasanya buaya itu dikasih makan oleh penunggu makam tersebut.
D. Pandangan Masyarakat Terhadap Makam Keramat Tersebut
Masyarakat meyakini bahwa keberadaan makam itu menjadikan masyarakat menjadi:
a. Terhindarnya daripada kemiskinan.
Khusus
untuk kampung itu, mereka meyakini bahwa makam itu membuat masyarakat
mereka tidak ada yang mengalami kemiskinan, dalam artian tidak ada
masyarakat yang merasakan kelaparan, dan juga sebaliknya tidak ada
masyarakat yang memiliki kekayaan yang berlebihan, timbangan itu setara,
konon teraturnya kekayaan masyarakat yang lebih kaya terbagi dengan
masyarakat yang lebih miskin, sebab itu tidak ada masyarakat yang
mengalami kemiskinan.
b. Terhindar dari banjir besar
Meskipun
dulu pernah banjir yang mencapai setengah meter dikampung tersebut,
namun anehnya air tidak membasahi makam itu, padahal banjir itu dari
ujung kampung dan pertengahan kampung,[4]
yang menjadi pertanyaan kenapa makam itu tidak terkena banjir…? padahal
tempat daripada makam itu ditengah-tengah antara yang terkena banjir
itu. Konon air banjir itu membelok arah daripada makam itu, dan juga itu
sebagian daripada kekeramatan beliau, bahwa makam itu dilindungi oleh
Allah.
Dari
cerita itu kita tarik kesimpulan bahwa masyarakat disana meyakini desa
mereka tidak ada yang mengalami kelaparan atau kemiskinan yang sangat
terlantar dibandingkan dengan didesa-desa lain atau perkotaan yang
sering dan kerap sekali terdengar tentag kelaparan, akan tetapi disana
tidak ada orang kaya yang sangat berlebihan, disana mereka seakan
terjamin arti dari kemiskinan tidak bisa makan, itu semua menurut mereka
karena peletakan makam tersebut di desa mereka.
Alkisah
bahwa hajat dari orang kampung tersebut jarang terkabul, terkecuali
hajat orang yang benar-benar menghajat kan akan kekeramatan beliau, yang
sering terkabul adalah orang-orang yang jauh dari kampung tersebut,[5]
karena mereka yang jauh dari makam itu biasanya benar-benar meyakini
tentang kekeramatan makam itu, hal itulah yang menyebaban mereka
berjiarah kemakam itu. Sehingga hajad mereka mudah terqabulkan oleh
Allah, dan juga kebiasaan mereka sebelumnya mendapat isyarat atau
seperti bermimpi dengan beliau.[6]
Dari
pernyataan masyarakat dan penunggu makam tersebut apabila kita berhajat
kepada beliau maka beliau akan memintakan kepada Allah Swt agar
mengabulkan hajat dari orang yang berhajat. Dengan sebab itu orang dari
luar desa maupun luar kota yang mengetahui kekeramatan beliau itu akan
berjiarah kemakam beliau, kebanyakan para penjiarah berjiarah dimakam
itu pada siang hari, akan tetapi adapula yang berjiarah pada malam hari,
dikabarkan bahwa setiap harinya makam beliau tidak pernah kosong oleh
para penjiarah.[7]
Kebanyakan orang yang mengetahui kekeramatan beliau, biasanya pada
malam jum’at pasti kesana, dikabarkan pada malam jum’at itu beliau
berhadir dan ada disana.[8]
Dari pernyatan diatas tentunya kita bertanya-tanya, ada apa dengan hari jum’at?[9]
Di kabarkan dihari lain itu beliau tidak ada dimakam tersebut, karena
beliau berada dimekkah, namun tidak menutup kemungkinan kita kesana
tidak akan mendapatkan syafaat beliau.
Dan
yang menjadi pertanyaan kedua, kenapa beliau dihari lain selain jum’at
tidak ada disana?, dikabarkan bahwa masyarakat disana tidak seperti
masyarakat dulu yang pernah merasakan kekeramatan beliau,[10]
diambil satu contoh pada waktu dulu bahwa orang yang berjiarah disana
apabila melewati kepala makam beliau, maka dia akan muntah darah,
tergambar bahwa penghormatan kepada waliyullah itu sudah tidak terlalu
dijaga lagi, dengan itu beliau sering meningalkan makam beliau tersebut.
Dibandingkan
dengan sekarang bahwa orang yang lewat-lewat dikepala makam beliau
tidak akan terjadi hal seperti muntah darah, namun orang yang mengetahui
tantang kekeramatan beliau itu tidak mau melewati kepala beliau. Yang
menjadi persoalan bahwa orang kampung tersebut yang mengetahui tentang
makam tersebut seakan tidak mengetahuinya, mengapa dikatakan begitu?
karena mereka sudah menganggap itu suatu hal yang sudah biasa, dan juga
mereka beranggapan bahwa Beliau sudah jarang berada dimakam itu,[11]
yang tentunya mereka tidak menyadari bahwa itu adalah makam waliyullah
yang diberikan kelebihan yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh orang
biasa.
Dalam
hal ini saya selaku tamu disana merasa ada kekecewaan terhadap
pernyataan itu, tidak jarang ada sebuah desa yang dimukimi oleh
waliyullah, dan beliau bermakam disana, tandanya desa itu adalah tempat
yang sudah dipilih beliau, dalam artian bahwa desa itu istimewa
sampai-sampai beliau bermakam disana, tetapi kenapa rasa hormat terhadap
makam itu terlalu tipis.
Dari
sekian banyak makam-makam waliyullah, kebanyakan masyarakat
berbondong-bondong menjiarahinya, karena disamping mereka berdo’a kepada
Allah, mereka ingin agar do’a atau hajad mereka lekas terqabul, dengan
itu masyarakat kebany
akan mempercayai bahwa dengan berjiarah kemakam waliyullah itu do’a mereka akan lekas terqabul.
Dengan
terbangunnnya bangunan makam Datu Insad saat ini, menambah pula mata
pencahaarian sebagian masyarakat setempat, seperrti berdagang maupun
menertipkan mobil atau kendaraan para penjiarah, yang tentunya sudah
mendapat izin dari pemerintah.
Dibalik
menjadi suatu mata pencaharian mereka, makam itu diyakini mereka banyak
sekali mendatangkan manfaat, dan juga menjadi suatu kebanggaan
masyarakat. Disamping itu juga menambah keimanan mereka dengan
kekeramatan makam tersebut.
Dipandang
dari rasa syukur mereka, dengan rutin mereka melakukan haulan makam
tersebut setiap tahunnya, yang juga dihadiri oleh bupati maupun gubernur
yang ikut mencurahkan rasa syukur itu, tidak lupa pula para rombongan
maulid yang menyemarakkan acara tersebut, dan penceramah agama yang
membacakan riwayat singkat tentang makam keramat tersebut dengan versi
yang berbeda-beda pula tiap tahunnya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa makam keramat itu adalah sarana daripada prantara do’a kita kepada Allah.
Dapat
ditarik kesimpulan pula ada beberapa benda-benda keramat yang dianggap
mereka bertuah dimakam keramat itu, seperti; cincin datu, air datu,
sungai datu, dan lain sebagainya.
Dengan
adanya makam tersebut masyarakat disana meyakini bahwa desa mereka
tidak ada yang mengalami kelaparan atau kemiskinan yang sangat terlantar
dibandingkan dengan didesa-desa lain atau perkotaan yang sering dan
kerap sekali terdengar tentang kelaparan, akan tetapi disana tidak ada
orang kaya yang sangat berlebihan, disana mereka seakan terjamin arti
dari kemiskinan tidak bisa makan.
Dalam
makalah ini saya menyimpulkan bahwa makam keramat yang saya angkat ini
yaitu Makam Datu Insad adalah makam yang bertuah, karena dengan beberapa
bukti yang sudah dialami oleh kebanyakan masyarakat, seperti
terqabulnya hajad-hajad mereka, dan lain sebagainya.
Saya
sebagai penulis mengharapkan kritikan maupun saran dari pembaca agar
terciptanya kesempurnaan makalah ini, karena saya yakin dalam makalah
ini terdapat banyak kekurangan dari segi bahasa maupun penulisan.
[1] Perahu itu hanya bisa memuat dua orang, termasuk pengemudi perahu tersebut.
[2]
Tempat yang lapang dan tentunya daerah itu seperti hutan, lalu
dibersihkan masyarakat disana, sehingga menjadi tempat yang lebih mudah
dikunjungi oleh para penjiarah.
[3] Buaya itu tidak tampak, hanya orang-orang tertentu atau yang ada hubungannya saja yang bisa melihatnya,
[4] Makam itu berada dipertangahan diantara wilayah yang terkena banjir tersebut.
[5] DIkabarkan bahwa do’a dari masyarakat
disana jarang terqabul, dikarenakan mereka yang tidak meyakini
sepenuhnya tentang kekeramatan beliau, atau keragu-raguan akan do’a
mereka itu yang menyebabkan terhalangnya do’a itu.
[6] Bermimpi dalam artian mendapat petunjuk dari makam tersebut.
[7] Para penjiarah dari masyarakat itu sendiri maupun dari luar desa itu.
[8] Menurut mu’alim didesa tersebut dan beberapa pendapat dari para ulama.
[9] Konon hari jum’at adalah hari dimana beliau ada dimakam beliau, dihari lain beliau berada di Mekah,
[10] Kekeramatan itu tidak disaksikan oleh masyarakat sekarang ini, sehingga membuat keyakinan mereka terhadap makam itu berkurang, dengan itulah do’a maupun hajad mereka terhalang akan keragu-raguan mereka.
[11] Beliau hanya berada dimakam itu pada hari jum’at (menurut para mu’alim didesa tersebut)